Ko Asunn selalu bilang bahwa keunggulan BBK ada di aspek
komunitas yang saling mendukung. Di dalam komunitas ini juga ia temukan
member-member yang rajin belajar dan berbakat menjadi mentor.
“Member yang awalnya baru namun
mempunyai bakat menularkan pengetahuannya kepada member lain, akan saya
motivasi untuk menjadi mentor BBK. Sebetulnya semakin kita berbagi pengetahuan,
kita akan semakin expert dalam suatu bidang,” kata Ko Asunn.
Berikut salah seorang mentor BBK bernama Febi, yang ingin membagikan
pengalamannya selama hampir 2 tahun bergabung dengan BBK. Febi seorang akuntan di salah satu Bank di Jakarta. Kesehariannya
dengan pekerjaan akuntansi cukup menyibukkannya. Sehingga ia ingin melakukan
trading saham dengan efektif dan tidak menyita waktunya. Suatu kebetulan, Febi
menemukan video Ko Asunn memberikan materi mengenai Amimbroker.
“Waktu itu awal masuk BBK sebetulnya saya ingin belajar TA.
Saya kontak Ko Asunn karena melihat video dia sedang menjelaskan amibroker di
youtube. Eh malah dikasih BBK,” Febi mengawali ceritanya.
Ia mengaku dulu tidak paham arti garis-garis di dalam chart DML.
“Saya benar-benar belajar TA dari nol. Niatnya belajar untuk meningkatkan skill trading di BBK. Enaknya di BBK diberikan guidebook cara membaca chart termasuk chart DML yaitu chart yang berisi garis support, resisten, trendline weeky, monthly, bahkan titik ave up saham juga ada,” kata Febi.
Sebelum bergabung dengan BBK, Febi sebelumnya trading
sendiri dan mengalami loss yang cukup dalam. Dia sempat vakum trading, dari
tahun 2015- 2018 karena market saat itu sedang jelek. Dia sempat tidak berani
trading. Dulu ia pernah join salah satu website rekomendasi saham, namun tidak
ada interaksi yang berarti antara founder dengan member sehingga dia merasa
stuck karena tidak belajar apa-apa dari rekomendasi tersebut. Lalu Juli 2018 ia
membulatkan tekad untuk belajar technical analysis dan join BBK. Ada pengalaman
lucu ketika dia mulai menggunakan BBK.
“Dulu saya pernah loss dan kemudian mempelajari BBK cukup
serius. Akhirnya bisa juga mendapatkan profit. Awalnya profit dari ITMG 10%,
lalu saya buru-buru jual. Eh, nggak taunya ITMG lari 20%,” ucap Febi tertawa.
Dari pengalaman tersebut ia lalu mempelajari teknik trailing
stop dan stoploss BBK serta money management.
“Saya diajari Ko Asunn tentang disipin stop loss. Kadang
kalau join grup saham tertentu, kita dibiarkan saja, nggak diajari hal-hal
basic dalam trading seperti stoploss. Untungnya foundernya selalu terbuka untuk diskusi dan
menjelaskan strategi yang benar dalam menggunakan BBK.”
Febi belajar menggunakan mode1 yang didesain untuk mereka
yang belum mengenal TA. Dengan Mode 1 ini trader wajib membeli saham dengan
tanda # didepan nama saham atau yang biasa disebut fresh BBK, artinya, saham
tersebut masuk BBK di hari pertama, fresh from the oven :).
“Awalnya bingung, kok
loss loss.. loss,” ucap Febi yang sempat kebingungan.“Tapi kemudian saya paham kalau sebenarnya itu membuktikan
kalau di dunia saham tidak ada yang pasti, tidak tau apa yang akan naik tinggi.
Dan kita juga harus tahu cara membatasi loss. Kita diajari atur peluru (dana)
secara merata dalam beberapa saham yang masuk list fresh BBK. Tujuannya supaya
bisa bisa membatasi loss. Tapi ketika nanti ketemu tenbagger, profitnya tidak
dibatasi. Jadi karena itulah BBK itu ada agar biar profit terus bergulir selama
saham itu masih berpotensi naik,” lanjut Febi.
Bicara tentang tipe-tipe member BBK, menurut Febi ada
macam-macam. Ada yang masuk BBK karakternya ingin “disuapi” saja sehingga tidak
cocok dengan BBK. Ada juga yang masuk karena ingin menjadi trader mandiri
dengan skill yang bertambah.
“Kalau yang tipe tradingnya ingin disuapin dengan SP memang
tidak cocok dengan BBK. Walaupun BBK punya channel yang memberikan rekomendasi
saham. Tapi yang niatnya ingin belajar teknikal agar mampu analisa sendiri,
biasanya akan bertahan menjadi member. Saya dulu pernah trading dengan hanya
modal SP, dan rasanya tidak nyaman karena kita tidak tau alasan kenapa membeli
saham A,B,C. Di BBK kita diajari mengetahui alasan kenapa memilih saham
tersebut. Dengan bertambahnya skill ini, saya sudah mampu mengembalikan loss saya dan meraih profit secara konsisten,” Febi menutup ceritanya.
BBK memang menyediakan tools yang lengkap untuk
menilai suatu saham layak dibeli atau tidak sesuai style trading masing-masing
trader apakah swing long, short trading, maupun scalping.
No comments:
Post a Comment