December 10, 2019

BBK JOURNEY (2), Cikal Bakal BBK


Memacu diri dan meningkatkan speed dalam belajar, itulah yang dirasakan Asunn saat pertama mempelajari software Amibroker. Segalanya benar-benar ia pelajari sendiri. Ia banyak bereksperimen untuk memahami software tersebut. Setelah kenyang dengan eksperimen sendiri, Asunn pun menimba ilmu khusus Amibroker kepada Pak Husni Gumilang sebanyak 2 kali hingga menguasai level intermediate dan advance. Namun di luar itu, Ia tak pernah lelah mempelajari apapun terkait ilmu saham.

Semua pengetahuan yang ia kumpulkan ini membuat Asunn ingin menciptakan sistem trading untuk dirinya sendiri. Ia bermimpi menciptakan sistem  yang akan memberitahukan bagaimana kondisi IHSG, termasuk memberikan alert saham potensi profit, dan kapan harus membeli atau menjual sahamnya. 

Mimpi ini membuatnya rajin mencari AFL dari seluruh dunia. Bahkan ia mencoba belasan ribu AFL untuk diramunya menjadi sebuah sistem trading yang tepat dengan hasil sesuai harapan. Tak kurang dari 13.000 hingga 14.000 AFL yang ia coba dalam kurun waktu 2 tahun. Rasanya seperti tambal sulam. Ternyata mencari AFL yang sesuai dengan harapannya tidak semudah yang ia bayangkan. Ada yang cocok dan ada juga yang tidak cocok, dimana ketika digabungkan dengan Amibroker malah hasilnya jelek. Asunn tak pernah putus asa mencari AFL yang tepat demi mencari hasil yang stabil.

“Kira-kira 2 tahun saya pelajari belasan ribu AFL dan semua yang saya butuhkan untuk menciptakan sebuah sistim trading dengan pendekatan quantitative. Buat saya sistim trading ini sangat penting karena bisa menghilangkan  faktor psikologis yang biasa kita alami. Terutama dalam kondisi market bearish biasanya kita cenderung menghindari masuk bursa. Tapi ada saatnya ketika kondisi market sudah mendukung sistim tersebut akan memberitahu kita sudah saatnya masuk ke saham tertentu, ” ungkap Asunn.

Impian Asunn ingin membuat sistem trading yang dapat membantunya  tetap profit walaupun ia sibuk menjalankan usaha realnya di luar saham.



“Dalam menjalankan usaha, saya itu tipikal orang yang tetap ingin punya waktu untuk diri sendiri, untuk keluarga, dan menjalankan hobi saya yang lain. Saya juga nggak ingin punya saham tertentu malah hidup saya nggak tenang.  Saya inign tetap bisa mobile, bahkan bebas jalan-jalan ke mall di saat jam trading, dan tetap terupdate dengan bursa,” kenang Asunn.
Ia lalu tertarik mempelajari bandarmologi  untuk digabungkan dengan technical analysis. 


“Saya mulai belajar bandarmologi.. awalnya teknikal saja. Bandarmlogi ini membantu saya untuk menscreening saham. Ini adalah variable yang saya masukkan ke tools.”

Asunn kemudian menciptakan tools yang menjadi cikal bakal BBK.

“Akhirnya saya bikin tools yang boleh dibilang ini cikal bakal BBK. Tools ini efektif untuk trading pribadi dan tidak banyak menyita waktu saya untuk menganalisa saham," kata Asunn.

Tahun 2014 Asunn membagikan tools ini ke temen-temannya. Sebagai trial ia sebarkan ke 200 orang untuk mencoba tools ini. Tak disangka ternyata banyak feedback positif yang ia dapatkan.

“Saya broadcast screening saham dari tools ini lewat milis yahoo. Sebenarnya saya mengharapkan kritik dan saran dari mereka untuk mengembangkan tools ini. Dan komentar teman-teman saya dengan tools ini sangat positif. Mereka jadi lebih santai, lebih praktis. Mereka bilang BBK ini sangat membantu dalam trading,” lanjut Asunn. 

Menggunakan milis yahoo untuk membroadcast screening saham rasanya merepotkan. Lalu tercetus ide untuk menghubungkan Amibroker ke handphone via applikasi android di mobile phone. Sehingga ia mendapatkan laporan saham-saham apa yang potensi naik, dll secara rutin selama jam trading.

(bersambung)

No comments:

Post a Comment

THE MOST RECENT POST

Ikut Trial BBK Yuk, Baca Disini Caranya!

Hello traders, semoga trading kalian semakin baik di penghujung tahun ini :).  Teruslah mengasah skill trading kalian supaya tahun dep...