Sore itu, tim BBK dapat kesempatan ngobrol-ngobrol dengan Ko Asunn. Kebetulan saat itu Ko Asunn yang berdomisili di Palembang, datang ke Jakarta untuk beberapa urusan. Setiap ke Jakarta Ia selalu menyempatkan waktunya untuk berbagi ilmu dengan member BBK.
"Saya heran ya, kenapa orang berpikir, kalau saham masuk BBK itu harganya sudah ketinggian," ujar Ko Asunn memulai obrolan.
Benar juga yang Ko Asunn bilang. Memang sebagian saham yang masuk Fresh BBK terkadang sudah naik harganya.
"Kalian tahu nggak, anggapan seperti itu buat saya mitos! dan TIDAK BENAR kalau saham yang masuk list BBK harganya sudah ketinggian dan kita ketinggalan untuk entry," kata Ko Asunn.
Apa yang dijelaskan Ko Asunn kemudian ternyata sangat menarik untuk disimak.
Artikel ini ditulis di penghujung Desember 2019. Dan Ko Asunn memaparkan bukti-bukti kalau banyak saham yang sudah masuk screening BBK sebelum saham itu naik tinggi, bahkan sebelum reversal, saham tersebut sudah memberikan sinyal pembalikan arah.
18 November 2019, mari kita lihat data saham mining, salah satunya MEDC. Kenapa Medc menarik pada saat itu? Tentunya dengan berbagai fasilitas di BBK, Medc dianalisa dari berbagai angle.
Data yahoo finance di atas menunjukkan harga Medc sedang ada di area bawah dengan harga 645.
Member kemudian melakukan screening pertama kali untuk melihat kondisi sektor mining dengan menggunakan command /show mining di bot BBK. Lalu masuk dalam filter, MEDC.
Sebagai
contoh tanggal 18 November dengan mengetikkan command di bot BBK /show
mining, bot memberikan list saham-saham mining yang layak jadi
perhatian.
Sistem BBK memberi syarat ketat pada saham-saham untuk bisa masuk list saham BBK. Syarat utama yaitu bandarmology atau dana masuk ke saham itu cukup besar dan secara technical analysis (TA) mendukung. Setelah memenuhi syarat, barulah sistem memberikan label CB1 dan CB2 artinya calon BBK, dimana secara bandarmology ada akumulasi cukup serius di saham itu. Semakin label-label tersebut diberikan status OK, potensi kenaikan saham tersebut cukup besar.
Sistem BBK memberi syarat ketat pada saham-saham untuk bisa masuk list saham BBK. Syarat utama yaitu bandarmology atau dana masuk ke saham itu cukup besar dan secara technical analysis (TA) mendukung. Setelah memenuhi syarat, barulah sistem memberikan label CB1 dan CB2 artinya calon BBK, dimana secara bandarmology ada akumulasi cukup serius di saham itu. Semakin label-label tersebut diberikan status OK, potensi kenaikan saham tersebut cukup besar.
Singkat kata, pada tanggal tersebut, MEDC sudah masuk watchlist BBK. Sehingga member yang sudah mempelajari money management akan mulai mencicil beli saham tersebut. Hal itu juga dilakukan Ko Asunn yang memang sudah lama menunggu kapan sektor mining rebound.
"Saya masuk MEDC di harga yang boleh dibilang murah bukan karena MEDC sudah murah jadi beli saja. Tidak seperti itu tentunya. Screening BBK ini kita pakai untuk melihat timing yang tepat untuk entry. Jika secara bandarmology tidak mendukung, saya tentu memilih tidak entry. Trading itu bukan hanya membeli dan menjual, tapi kita harus mampu mencari timing yang tepat untuk entry," jelas Ko Asunn.
Kemudian, analisa lainnya pun dilakukan menggunakan chart BBK. Berikut contoh chart hourly (chart 4 jam) yang didalamnya sudah menunjukkan ada akumulasi harian yang cukup besar di MEDC yang ditunjukkan dengan tanda kotak hijau di bawah candle hari itu.
Kemudian candle kosong berwarna hijau inilah yang ditunggu-tunggu member BBK. Apalagi candle tersebut berada diatas garis dengan warna angka biru (garis ini disebut giftline, boleh dianggap juga garis support). Arti candle dengan kondisi seperti ini, yaitu ada potensi penguatan di saham tersebut.
Tanggal 18 Nov, MEDC masuk dalam list BBK. Artinya secara bandarmology sudah mendukung dan selama masih bertahan dalam list BBK saham bisa di hold. Sebulan kemudian, MEDC masih bertahan dalam list BBK, pada tanggal 17 Desember berikut ini, bisa diliat harga MEDC sudah di level 940, artinya kenaikan mencapai lebih dari 40%.. Profit yang besar di bursa saham ya :).
"Banyak sekali bukti-bukti seperti ini di BBK. Jadi anggapan kalau saham masuk BBK itu sudah ketinggalan, itu tidak benar. Saham itu terjaring sistem BBK karena akumulasi bandar yang tinggi dan TA nya juga mendukung. Tools ini jika dipraktekkan dengan kedisiplinan, impian untuk profit puluhan persen di BBK, bukan sekedar impian, tapi bisa menjadi nyata," Ko Asunn menegaskan.
Selain mining, sepanjang November-Desember 2019, member BBK juga mendulang profit dari saham-saham perbankan dan CPO. Dan masih banyak lainnya.
Senangnya jadi member BBK, yang tipe swing pun akhirnya kesampaian beli saham di area bottom sebelum reversal. Dan ketika saham swing tersebut menjadi uptrend, member masih akan tetap hold sebagian saham tersebut sampai patah trend.
No comments:
Post a Comment