Kita semua pernah tentu menjadi trader pemula. Sebagai seorang trader pemula, mungkin kita pernah bingung harus memulai dari mana. Akhirnya mengumpulkan list training dalam whistlist kita. Lalu kita disibukkan mencari training yang tepat untuk kita. Setelah kita mendapat pengetahuan tersebut, ternyata kita masih belum berhasil juga dalam trading.
Sebenarnya yang paling utama adalah menguatkan mental atau psikologi untuk menjadi seorang trader yang tangguh. Berikut Asunn ingin berbagi tentang psikologi apa yang sebenarnya dibutuhkan berdasarkan pengalamannya selama ini.
"Kali ini saya mau bahas hal yang dibutuhkan sekali saat indeks sedang turun. Biasa orang perlu mengeluarkan dana berjuta-juta untuk
membayar biaya workshop tentang "psikologi trading". Saya punya kunci
nya. Dan ini menurut saya ya,
bukan teoritis tapi dari pengalaman saya selama ini."
Setelah bertahun-tahun menggunakan BBK Asunn merasa psikologinya sudah terasah. Mentalnya sudah kuat menghadapi market bearish.
Kalau bicara "psikologi trading" ujung2nya pasti bicara tentang "fear" dan "greed". Menurut Asunn kita nggak perlu pusing dengan yang namanya fear, greed, atau sifat-sifat lainnya.
"Yang sebenernya dibutuhkan trader itu cuma satu yaitu DISIPLIN. Banyak orang protes, lho kok saham nya turun banyak hari ini. Ya jelas toh pak, ini kan saham anda pasti bergelut pada ketidak pastian. Kalau bisa untung terus 100% pastinya 3 milyar penduduk bumi main saham semua," kata Asunn.
Bursa itu diluar kontrol kita. Yang bisa kita kontrol adalah diri kita sendiri.
"Saya juga awalnya kesal kalau rugi. Saya juga pernah rugi yang tidak sedikit. Yang membuat saya tetap untung bermain saham adalah, saya batasi jumlah ruginya tapi saya bebaskan jumlah untungnya. Ini yang biasa orang sebut "trailing stop" atau "adjust stoploss"."
Dengan sistim BBK Asunn mewajibkan setiap membernya memasang stoploss dan menyesuaikan tingkat stoploss.
"Tolerasi stoploss di BBK adalah 5%. Kalau anda dapat saham segera pasang cut loss di 5% di bawah harga beli. Mengapa demikian ? Kalau saham turun, maka kerugian anda hanya 5%. Nah bagaimana kalau saham naik? kalau naik 8%? Anda pasang juga 5% di bawah harga SEKARANG. Jadi kalau saham tetap naik keuntungan anda semakin bertambah. Dan kalau turun, kita tetap ada keuntungan atau minimal impas karena keuntungan atau modal kita sudah dijaga."
Menurut Asunn ini sudah mencampurkan dua konsep fear dan greed tadi. Tidak bisa kita pungkiri, pasti kita takut rugi makanya kita pasang cutloss. Tapi pada saat memperoleh keuntungan, kita juga merasa rakus karena ingin keuntungan itu naik terus.
Dengan cara ini, BBK tidak membatasi keuntungan. Selama saham masih naik, keuntungan dapat di "lock" dengan trailing stop tadi. Namun jika saham itu gagal naik, maka harus membatasi kerugian agar jangan sampe rugi terlalu dalam.
"Pelajari saja trik ini lebih dalam lagi, praktekkan dan disiplin kan dalam setiap trading. Saya yakin portofolio anda akan membaik. Jadi kalau ada yang tanya "pak saham A target ke berapa", siap2 cuma saya jawab dengan dua kata "adjust trailing profit. "
Asunn berharap semua trader BBK mengaplikasikan konsep trailing stop dan adjust stoploss ini. Alasannya, karena setiap hari sistem BBK memberikan list saham-saham potensi profit. Sehingga, cutloss tadi akan segera tergantikan dengan masuk ke saham yang lain yang lebih berpotensi.
"Terkadang ada trader yang datang ke saya dengan list saham yang loss puluhan persen. Saya bilang itu sebabnya di BBK yang dibutuhkan adalah mental disiplin pasang stoploss dan pelajari cara-cara untuk cutloss ini baik-baik agar tidak rugi terlalu dalam. BBK sudah dilengkapi chart untuk mengetahui support dan resist, juga trendline. Jangan biasakan trading dengan berharap saham itu akan reversal. Ketika sudah jatuh terlalu dalam bisa jadi untuk naik kembali membutuhkan waktu yang lama," jelas Asunn.
Di sistem BBK, ketika saham sudah terjual dengan stoploss tadi, ada saatnya kembali masuk list BBK sebagai saham yang bisa dibuy back karena sudah konfirm secara TA dan secara bandarmologi akan reversal. Itulah saat yang tepat untuk mengembalikan kerugian sebelumnya di saham tersebut.
No comments:
Post a Comment